Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah bank digital RI telah melaporkan kinerja keuangannya sepanjang semester I-2023. Banyak yang mencatatkan perolehan laba yang meningkat tinggi.
Seperti laba bersih emiten perbankan digital milik CT Corp PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) naik 43,57% yoy menjadi Rp 216,25 miliar pada semester I-2023. Lalu, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) atau BNI, yakni PT Bank Hibank Indonesia (Hibank) yang membukukan laba bersih Rp 127,67 miliar, tumbuh 312,35% yoy pada enam bulan pertama tahun ini.
Bank milik induk Shopee, PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) mencatatkan pertumbuhan laba bersih tahun berjalan yang lebih tinggi lagi, yakni sebesar 489,90% menjadi Rp 34,81 miliar per semester I-2023. Menilik laporan keuangan per 30 Juni 2023, melesatnya laba SeaBank selaras juga dengan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang sangat tinggi, yakni 19,07%.
Rasio NIM tersebut sangat jumbo, mengingat NIM industri perbankan di Indonesia sekitar 4-5%.
Sebagai informasi, NIM merupakan selisih bunga yang didapatkan bank dari penyaluran kredit dengan bunga yang dibayarkan bank untuk dana pihak ketiga (DPK). Umumnya, NIM yang lebar mengindikasikan laba yang tinggi untuk bank.
Penelitian Djuniardi (2021), misalnya, menjelaskan, bank menetapkan NIM yang tinggi salah satunya untuk mengompensasi efisiensi yang rendah. Noir (2017) juga memaparkan, tingkat efisiensi yang tinggi dalam taraf tertentu akan menurunkan NIM.
Sebagai perbandingan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI melaporkan NIM per Juni 2023 7,82% dan PT Bank Central Asia (Persero) Tbk. sebesar 5,6%.
Lantas, berapakah tingkat NIM perbankan digital di Indonesia? Berikut NIM bank digital per 30 Juni 2023.
SeaBank – 19,07%
Amar Bank – 17,33%
Neobank – 16,15%
Bank Jago – 10,46%
AlloBank – 8,52%
Hibank – 4,56%
Blu by BCA – 4,46%
Bank Raya – 3,53%
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Saham Bank Digital Melesat, Ini Penyebabnya!
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source