Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup cerah pada perdagangan Kamis (10/8/2023), di tengah sikap investor yang cenderung berhati-hati jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
IHSG menguat 0,26% ke posisi 6.893,28. IHSG hingga hari ini masih belum mampu untuk kembali menyentuh level psikologis 6.900.
Secara sektoral, sektor energi dan industri menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni masing-masing sebesar 1,99% dan 1,1%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bayan Resources | BYAN | 10,68 | 18.075 | 3,58% |
Bank Mandiri | BMRI | 7,27 | 5.975 | 1,27% |
Telkom Indonesia | TLKM | 3,76 | 3.800 | 0,80% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 2,21 | 94 | 1,08% |
Indofood CBP Sukses Makmur | ICBP | 2,14 | 11.450 | 3,15% |
Indofood Sukses Makmur | INDF | 1,14 | 7.075 | 1,43% |
Sumber: Refinitiv
Sejalan dengan sektor energi yang menjadi penopang terbesar IHSG hari ini, saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi penopang terbesar indeks, yakni mencapai 10,7 indeks poin.
IHSG kembali menguat, di tengah sikap investor yang menanti rilis data inflasi AS pada periode Juli 2023. Pasar dalam survei Dow Jones memperkirakan inflasi AS akan mencapai 0,2% (month-to-month/mtm) dan 3,3% (year-on-year/yoy) pada Juli. Sebagai informasi, inflasi AS pada Juni berada di 0,2% (mtm) dan 3% (yoy).
Artinya, inflasi AS secara tahunan diprediksi meningkat. Hal ini menjadi kekhawatiran pasar karena inflasi yang meningkat akan membuat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembali hawkish dengan kebijakan suku bunganya. Kenaikan inflasi akan menjauhkan AS untuk memenuhi target inflasi di kisaran 2%.
Negeri Paman Sam juga akan mengabarkan data penting lainnya hari ini yaitu tingkat klaim pengangguran pada pekan yang berakhir per 5 Agustus 2023.
Pada pekan sebelumnya, jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran AS mencapai 227 ribu. Jumlah tersebut naik dari pekan sebelumnya yang sebesar 221 ribu.
Melansir Trading Economics, konsensus pasar memperkirakan klaim pengangguran pengangguran AS akan kembali meningkat menjadi 230 ribu. TEForecast memprediksi kenaikan yang lebih rendah di 229 ribu.
Kenaikan tersebut cukup kecil untuk menyimpulkan jika pasar tenaga kerja AS sudah mendingin. Hal ini bisa mendukung kemungkinan bahwa The Fed masih akan memperpanjang siklus pengetatannya tahun ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
5 Saham Big Cap Ini Bantu IHSG Keluar Dari Zona Merah
(chd/chd)
Quoted From Many Source