Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten bank digital milik CT Corp yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) terpantau melesat pada perdagangan sesi II Rabu (16/8/2023).
Per pukul 13:52 WIB, saham BBHI melonjak 7,19% ke posisi Rp 1.640/unit. Bahkan, saham BBHI sempat melesat lebih dari 10% pada perdagangan sesi I hari ini. Saham BBHI pada hari ini diperdagangkan di kisaran harga Rp 1.530 – Rp 1.690 per saham.
Saham BBHI sudah ditransaksikan sebanyak 2.230 kali dengan volume sebesar 4,98 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 8,12 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 35,64 triliun.
Hingga pukul 13:52 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.600/saham, terdapat 1.642 lot antrian atau sekitar Rp 263 juta, menjadi antrian beli terbanyak di sesi I hari ini.
Sedangkan di order offer atau jual, antrian di harga Rp 1.645/saham menjadi yang paling banyak yakni mencapai 974 lot atau sekitar Rp 160 juta.
Belum diketahui pasti penyebab melesatnya saham BBHI pada hari ini. Namun, melesatnya saham BBHI terjadi setelah adanya gelaran Merdeka Belanja Transmart Full Day Sale, program diskon hingga 50% menjelang Hari Kemerdekaan RI.
Sementara dari sisi kinerja keuangannya, laba bersih BBHI mencapai Rp 216,25 miliar pada semester I-2023, naik 43,57% dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 150,62 miliar.
Peningkatan kinerja bottom line tersebut tidak terlepas dari peningkatan kinerja top line bank. Mengutip laporan keuangan triwulanan Allo Bank, pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 491,93 miliar sepanjang paruh pertama tahun 2023. Jumlah ini melesat 126,44% dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 217,24 miliar.
Maka, bank dapat menadahi beban operasional yang telah terbang 1.116,15% menjadi Rp 212,64 miliar pada semester I-2023.
Adapun setahun sebelumnya, beban operasional tercatat sebesar Rp 17,48 miliar. Sehingga, laba operasional kali ini tercatat naik menjadi Rp 279,29 miliar dari yang sebelumnya Rp 199,75 miliar.
Kinerja positif bank juga tercermin pada efisiensi, yakni rasio beban operational terhadap pendapatan (BOPO) yang naik 1.117 basis poin (bps) menjadi 60,15% pada paruh pertama tahun 2023. Adapun batas rasio ideal BOPO sebuah bank adalah 80% hingga 90%, sehingga dapat dikatakan Allo Bank sudah efisien dalam menjalankan usahanya.
Rasio profitabilitas bank juga menunjukkan peningkatan sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Rasio imbal balik ekuitas atau return on equity (ROE) naik 174 bps menjadi 6,65%, atau tergolong sehat.
Sementara margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bank tercatat naik 346 bps menjadi 8,52%. Adapun NIM yang ideal berkisar di 4-5%.
Pada sisi intermediasi, BBHI tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 7,43 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Jumlah ini naik 3,19% dari periode akhir Desember 2022 yang sebesar Rp 7,20 triliun.
Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (gross) tercatat sebesar 0,05%, tergolong sangat sehat. NPL net pun tercatat sebesar 0,03%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Saham BBHI Ngacir Lagi, Enam Hari Meroket 73%
(chd/chd)
Quoted From Many Source