Saham CPO Panen Cuan, SSMS-SIMP Cs Naik Berjamaah

Berita, Teknologi91 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Saham emiten perkebunan sawit menguat pada perdagangan Rabu (16/8/2023), seiring harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) naik hari ini.

Saham PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) melesat 21,62% ke Rp90/saham dengan nilai transaksi Rp1 miliar.

Di bawah JAWA, saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) melejit 4,26% ke Rp1.225/saham, rebound dari koreksi 1,67% pada Selasa.

Saham emiten Grup Salim PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga naik 3,40% dan emiten Haji Isam PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) terapresiasi 2,23%.

Saham Grup Salim lainnya PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan Grup Sampoerna PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) juga meningkat, masing-masing 2,03% dan 1,00%.

Lebih lanjut, saham Grup Bakrie PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) dan PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menghijau dengan naik 0,86% dan 0,62%.

Selain itu, sejumlah saham sawit lainnya juga menguat ANJT (0,62%), TLDN (0,43%), dan CSRA (0,40%), dan SMAR (0,23%).

Sebelumnya, harga CPO di Bursa Malaysia Exchange terpantau menguat di sesi perdagangan Rabu (16/8) melanjutkan penguatan sejak perdagangan kemarin.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau menguat 0,55% ke posisi MYR 3.826 per ton pada pukul 08:00 WIB. Penguatan dua hari beruntun ini menjadi angin positif yang berhasil memboyong harganya ke level 3.800.

Pada perdagangan Selasa (15/8/2023) harga CPO berakhir melesat 2,42% ke posisi MYR 3.783 per ton. Dengan ini, secara bulanan harganya menguat 1,78%, sementara secara tahunan harganya masih terkoreksi 9,37%.

Menguatnya harga CPO dipicu oleh lonjakan ekspor, ringgit yang menurun serta menguatnya minyak nabati saingannya.

Baca Juga  11 Saham IPO Terbaru Boncos Parah, Cuma 3 yang Cuan

“Pasar melihat koreksi naik setelah beberapa hari perdagangan lesu yang menyebabkan pelebaran selisih harga antara minyak kedelai dan minyak sawit,” kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur yang dikutip dari Reuters.

,Ekspor dari Malaysia selama periode 1-15 Agustus naik 18,9% dari periode yang sama di Juli, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services. Sementara, menurut surveyor kargo lainnya yakni Amspec Agri, mengatakan ekspor melonjak 24,2%.

Menguatnya ekspor didukung oleh impor minyak sawit India pada Juli melonjak 59% dari bulan sebelumnya menjadi 1,08 juta metrik ton, tertinggi dalam tujuh bulan, karena penyuling memanfaatkan harga yang lebih rendah untuk meningkatkan pembelian.

Penguatan harga CPO juga didukung oleh Ringgit alias mata uang perdagangan kelapa sawit, turun selama empat hari berturut-turut terhadap dolar, membuat minyak kelapa sawit lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing.

Sementara minyak saingannya, pada perdagangan kemarin, kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 2,1%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 3%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 naik 0,3%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Ngenes! Harga CPO Anjlok 3% dalam Sehari, Ini Biang Keroknya

Baca Juga  Bahlil Pastikan Investasi di IKN Dikuasai Dalam Negeri

(mkh/mkh)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *