Jakarta, CNBC Indonesia — Bank digital milik Sea Limited melalui PT Danadipa Artha Indonesia, PT Bank Seabank Indonesia (Seabank) melaporkan peningkatan laba yang fantastis, yakni sebesar 489,90% secara tahunan (yoy) per semester I-2023. Laba bersih tahun berjalan naik dari Rp 5,97 miliar menjadi Rp 34,81 miliar sepanjang paruh pertama tahun ini.
Menilik laporan keuangan perusahaan, bank ekosistem Shopee ini mencatat pendapatan bunga bersih naik 139,03% yoy menjadi Rp 3,01 triliun pada semester I-2023, dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun.
Adapun pertumbuhan pendapatan bunga bersih tersebut tidak sejalan dengan kredit yang disalurkan bank. Sepanjang paruh pertama tahun ini, penyaluran dana dari bank kepada pihak ketiga hanya tumbuh 4,15% yoy menjadi Rp 14,53 triliun.
Bila melihat rasio keuangan bank, Seabank mendapatkan laba dari bunga kredit yang sangat tinggi. Per Juni 2023, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bank naik 335 basis poin (bps) menjadi 19,07%.
Angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan dengan rata-rata industri yang berada pada level sekitar 5%. Terlebih, mengingat Seabank menawarkan bunga deposito yang juga di atas rata-rata industri, yakni 7%.
Hal tersebut akhirnya mendorong rasio profitabilitas bank. Rasio imbal balik ekuitas atau return on equity (ROE) naik 85 basis poin (bps) menjadi 1,33%. Kemudian, rasio imbal balik aset atau return on asset (ROA) tercatat naik 21 bps menjadi 0,28%. Kedua angka tersebut masih jauh di bawah rata-rata industri, di mana artinya bank belum optimal mengolah aset dan modal.
Tercatat, aset Seabank pun juga naik pada semester I-2023 menjadi Rp 30,88 triliun dari yang sebelumnya Rp 28,26 triliun. Sama halnya dengan ekuitas yang naik menjadi Rp 5,79 triliun dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 5,71 triliun.
Dari sisi efisiensi, kinerja bank juga masih berada di bawah rata-rata industri. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) masih berada pada level hampir 100% atau tepatnya 98,93%.
Sementara itu, Sea Bank mencatat pendapatan berbasis komisi atau fee based income naik menjadi Rp 44,58 miliar dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 29,83 miliar. Kemudian pendapatan lainnya terbang menjadi Rp 160,15 miliar dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 18,80 miliar.
Seiring dengan peningkatan-peningkatan tersebut, beban operasional lainnya ikut naik menjadi Rp 2,97 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun 2023, dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun.
Laba operasional bank pun naik menjadi Rp 41,43 miliar pada semester I 2023 dari yang setahun sebelumnya sebesar Rp 5,89 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Hati-hati Shopee & Lazada! TikTok Mau Jajah Asia Tenggara
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source